Bukan hanya malaikat yang dapat berubah wujud menjadi iblis / setan, Tuhan Maha Adil, seluruh makhluk pun termasuk manusia, jika kebencian sudah berkembang dalam jiwa, maka jiwanya sudah sama seperti setan / iblis, bahkan mungkin hanya tubuh fisiknya saja yang berbentuk manusia.
Sayangnya masyarakat manusia sudah sering menanamkan kebencian kepada manusia lain, bahkan diajarkan melalui doktrin - doktrin serta faham - faham tertentu.
Di masyarakat yang belum tercerahkan, seseorang kadang mudah membenci orang lain, hanya karena perbedaan agama, suku, etnis, dan kebudayaan, bahkan hanya karena perbedaan pandangan serta kepercayaan saja, seseorang bisa saling membenci bahkan sering memutuskan tali silaturohim hanya karena perbedaan - perbedaan itu.
Dari
abu hurairah radiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi 'wa
sallam bersabda: "Barang siapa ingin di lapangkan rizqinya dan di
panjangkan umurnya, hendaknya ia menghubungkan tali sillaturahmi"
Riwayat Bukhari.
Dari
Jubair ibnu muth'im radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga seorang pemutus,
yaitu pemutus tali kekerabatan". Mutafaqhttp Alaihi.
Lebih
parahnya lagi hanya karena perbedaan - perbedaan, manusia saling
bermusuhan juga saling membunuh. Hal - hal seperti ini menunjukan bahwa
mereka belum bisa membersihkan jiwanya dari sifat - sifat "kotor", agama
seharusnya dapat membersihkan jiwa mereka dari kekotoran sifat, seperti
kebencian, dengki, iri, serakah, kikir, tamak, dan juga sifat kotor
lainnya, bukan hanya sekedar dijadikan simbol panatik, karena hanya jiwa
yang telah bersih sajalah yang dapat sampai kepada NYA, sementara jiwa
yang masih kotor akan terus kembali kedunia, sebab kotoran tempatnya
hanyalah didunia, tidak layak berada di dimensi yang lebih tinggi.
Ketika
masih usia anak kadang manusia ditanamkan untuk membenci setan yang
belum pernah ditemuinya, tanpa sadar bibit kebencian ini mudah
berkembang merasuki jiwanya, dari mulai membenci setan, lama - lama
membenci orang yang berbeda agama, kepercayaan, suku, etnis, dan mudah
membenci apa saja yang dianggap bertentangan dengan pikirannya.
Dalam
kitab - kitab suci manusia hanya diperintahkan untuk tidak mengikuti
langkah - langkah setan dan agar kita tidak mengikuti sifatnya, namun
kita diharamkan untuk membenci apapun, karena rasa benci bersumber dari
sifat setan. Tuhan Maha Adil mahluk apapun yang jiwanya sudah penuh
dengan kebencian, maka jiwanya akan menjadi seperti setan / iblis.
TALI SILATURAHMI
Saya sering memperhatikan para usia remaja, jika mereka membenci seseorang, entah karena ia musuhnya, atau karena hal lain. Kadang orang tersebut mengintimidasi teman-temannya dan juga orang lain, agar mereka menjauhi dan tidak boleh berteman dengan orang yang di bencinya itu. Itu sama saja sudah memutuskan tali silaturahmi orang lain.
Kalau kita melarang teman atau anak atau family agar tidak bergaul dengan orang lain, karena orang itu memiliki kebiasaan dan sifat buruk, seperti pengguna narkoba, karena kita khawatir kalau teman atau anak ikut-ikutan, atau terkena dampak buruknya, mungkin tindakan itu masih dapat dibenarkan. Tapi jika kita melarang seseorang bergaul dengan orang lain hanya karena sentimen pribadi, jelas dalam syariat islam di haramkan, bahkan kita bisa tidak jadi masuk surga walaupun kita memiliki pahala banya gara-gara masalah memutuskan tali silaturohim.
Dalam sejarah peradaban dunia, tali silaturohim banyak terputus karena masalah perbedaan agama,suku dan perbedaan etnis. Sering orang tidak mau bergaul atau berteman akrab dengan orang yang berbeda agama, secara tidak langsung sama saja sudah memutuskan tali silaturohim hanya karena perbedaan agama. Banyak karena perbedaan suku dan etnis, para orang tua tidak mau menikahkan anaknya yang kekasihnya dari suku/etnis lain, tindakan serta sifat tersebut sama saja memutuskan tali silaturohim, bahkan beberapa negara di dunia ini ada yang penduduknya tidak mau bergaul dengan orang-orang dari negara barat, bahkan mereka membencinya hanya karena perbedaan etnis, padahal tidak pernah melakukan kesalahan apalagi kejahatan terhadap mereka. Masalah warisan juga sering menyebabkan tali silaturohim antara sesama keluarga menjadi putus. Perbedaan status ekonomi juga sering menyebabkan tali silaturohmi terputus.
Dari abu hurairah radiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi 'wa sallam bersabda: "Barang siapa ingin di lapangkan rizqinya dan di panjangkan umurnya, hendaknya ia menghubungkan tali sillaturahmi" Riwayat Bukhari.
Dari Jubair ibnu muth'im radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga seorang pemutus, yaitu pemutus tali kekerabatan". Mutafaqhttp Alaihi.
Perbedaan suku, agama, kepercayaan, ras, etnis, kebudayaan, dan juga berbagai macam perbedaan lainnya sering menyebabkan tali silaturohim antara manusia terputus. Perpecahan umat manusia juga banyak terjadi hanya karena perbedaan - perbedaan tersebut yang sesungguhnya ilusif, ego yang juga berasal dari pikiran ilusif menyebabkan perbedaan menjadi masalah, ego juga menyebabkan golongan atau pribadi ingin mengungguli yang lainnya. Diluar ilusif semuanya adalah SATU, dan hal ini tidak dapat terjelaskan lewat kata - kata belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar